Rabu, 03 Juni 2009

Asal Nama Desa Watugajah


William Shakespeare mengatakan apa arti sebuah nama

Namun bagi orang jawa nama membawa makna, artinya orang memberikan nama sesuatu mengandung arti yang bertujuan baik dan mengandung sejarah. Entah itu nama anak yang baru lahir, nama orang setelah menikah, nama tempat seperti desa, kecamatan dan kabupaten atau propinsi bahkan nama suatu negara. Salah satu nama yang kita kemukakan di sini adalah nama desa Watugajah yang terletak di wilayah Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul. Kalau kita lihat namanya Watugajah berasal dari dua kata yaitu Watu dan Gajah yang dirangkai menjadi satu nama. Menurut cerita orang-orang tua bahwa Watugajah pada waktu dulu diambilkan dari nama sebuah batu yang kalau dilihat pada waktu sore hari dari tempat kejauhan menyerupai gajah. Tetapi jika didekati ternyata hanyalah sebuah batu. Namun karena bentuknya pada waktu itu mirip hewan gajah, maka dinamakan Watugajah dan nama ini kemudian digunakan sebagai nama Desa Watugajah hingga kini. Keberadaan batu ini terletak di tengah-tengah sawah milik almarhum Bapak Dirdjosetoto (seperti tampak dalam gambar). Batu ini tidak hanya sebuah tetapi terdiri dari dua buah, satu besar dan satu kecil sehingga seperti gajah dan anaknya. Batu yang besar memiliki panjang sekitar 8 meter, lebar 4 meter dan tinggi 3 meter. Masih menurut cerita orang-orang tua jaman dahulu bahwa untuk naik ke atas batu ini diperlukan tangga karena pada waktu itu tingginya sekitar 5 meter, tetapi karena pengaruh alam batu ini semakin tenggelam dalam tanah, sehingga untuk naik keatasnyapun sekarang tidak harus memakai peralatan lagi. Pada jaman dulu sebelum banyak obyek wisata batu ini sering dikunjungi oleh orang-orang dari luar daerah atau para warga Watugajah yang sudah merantau ke luar daerah jika pulang sering mengajak anak cucu atau saudaranya untuk bersantai di atas batu ini. Karena keberadaanya juga dekat dengan sekolah dan tanah lapang, maka keberadaan batu ini tidak pernah sepi. Jika pagi hari sebelum anak-anak masuk sekolah biasanya menyempatkan diri bermain-main di atas batu ini demikian juga disaat jam istirahat. Di kala sore hari karena letaknya dekat dengan lapangan sepakbola banyak anak-anak muda yang menunggu waktu berkumpul teman-temannya sambil beristirahat di atas batu ini.
Dari atas batu ini kita bisa melihat ke arah selatan, timur, atau barat merupakan pegunungan yang membujur mengelingi desa Watugajah. Sedang jika kita menghadap ke utara kita bisa melihat hamparan kebun tebu yang luas, bahkan nun jauh disana kita bisa melihat gunung Merapi yang mengeluarkan asapnya dengan tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar