Sabtu, 22 Oktober 2011

MASYARAKAT WATUGAJAH PANEN MANGGA


Selain srikaya buah mangga merupakan tanaman unggulanbagi masyarakat Desa Watugajah Gedangsari Gunungkidul. Begitu banyaknya tanaman mangga yang semula tumbuh secara alami kini hampir semua lahan pertanian yang dimiliki masyarakat dijejali pohon mangga. Baik tanah pekarangan di lingkungan rumah atau digunung-gunung yang ada di Watugajah penuh dengan tanaman mangga. Tanaman mangga sendiri bagi masyarakat Watugajah sudah ada run temurun atau sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, dan kebanyakan mangga yang ada adalah jenis mangga malam. Yaitu mangga yang bentuknya bulat dan berkulit putih kehijau-hijauan pada waktu masih mentah dan berwana kuning pada waktu sudah masak. Sedang sebagian lagi adalah jenis mangga arummanis, mangga gadung, talijiwo, manalagi, kweni, golek, dan sebagainya.

Di saat musim kemarau ini masyarakat Watugajah perlu bersyukur karena tanaman mangga usia produktif sudah banyak yang berbuah. Bahkan pada bulan ini masyarakat sudah memulai menikmati hasil panen buah mangga. Karena banyaknya tanaman yang dimiliki masyarakat hasil panen mangga selain dinikmati sendiri juga dijual ke beberapa daerah. Hampir tiap pagi para pedagang buah dari wilayah Watugajah berbondong-bondong baik dengan sepeda motor, atau secara rombongan menggunakan mobil menjual dagangannya ke daerah lain seperti Klaten, Sleman, Prambanan, Yogyakarta ataupun Solo. Dari hasil penen ini tentu saja akan meningkatkan penghasilan petani mangga dan pedagang mangga yang ada di daerah ini. Harga mangga malam oleh petani dijual perbiji dengan harga Rp. 500,00 sedang untuk mangga jenis arum manis mecapai Rp. 1.000,00 perbuah.

Memang tidak semua mangga berbuah, hal ini dikarenakan ada hama mangga yang oleh masyarakat disebut geret yaitu pohon mangga yang di dalamnya ada semacam ulat sehingga membuat pohon mangga tersebut keropos yang ujung-ujungnya menjadi patah kemudian mati. Meskipun demikian masyarakat selalu berusaha untuk membasmi hama ini dibantu oleh Dinas Pertanian bahkan beberapa tahun lalu pembasmian hama dilakukan dengan memasukkan cairan ke bagian dalam pohon mangga dengan cara diinfus layaknya mengobati pasien yang sedang sakit. Sehingga kedepan sebagai tanaman unggulan yang mengguntungkan bagi pemiliknya perawaatan mangga perlu diperhatiakan seperti pemberantasan hama, pemupukan, perawatan benalu, dan tentu saja peremajaan untuk mengganti tanaman yang mati karena hama atau sudah tua.