Jumat, 17 September 2010

Ketupat Lebaran

Tradisi membuat ketupat seminggu setelah lebaran merupakan tradisi run temurun bagi masyarakat Watugajah. Biasanya pembuatan ketupat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan syawalan di Rowo Jombor Klaten. Kata ketupat sendiri diambil dari bahasa jawa kupat yang mengandung makna ngaku lepat (mengaku salah) maksudnya bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari kesalahan oleh karena itu sebagai manusia kita perlu memohon maaf atas kesalahan tersebut. Ketupat biasanya dibuat dari janur pohon kelapa, kemudian setelah jadi selongsongnya diisi dengan beras yang sudah dibersihkan. Setelah itu baru ditanak sampai matang. Untuk sayurnya biasanya dibuat dari bahan yang bersantan seperti sayur lombok atau opor ayam. Setelah semuanya dianggap matang maka ketupat tersebut biasanya dimakan bersama-sama dengan keluarga sebagai pengganti nasi pada hari itu.


Seminggu sebelum lebaran ketupat ini di desa Watugajah dilaksanakan sholat Idul Fitri bertepatan dengan 1 Syawal 1431 H yang dipusatkan di lapangan Watugajah. Sholat Idul Fitri ini dihadiri oleh ratusan umat muslim di wilalayah desa Watugajah, seperti Gunungcilik, Plempoh, Watugajah, Pentuk, Pandung, Kweni, Plasan dan juga oleh para pemudik yang sedang pulang kampung untuk merayakan lebaran. Dalam khutbahnya khotib mengajak umat muslim untuk selalu melaksanakan tiga hal untuk selalu mengingat Allah SWT. Pertama selalu mengingat nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, baik nikmat harta yang diberikan kepada kita, nikmat jabatan, nikmat Iman dan juga nikmat kesehatan yang diberikan kepada kita. Kedua untuk selalu bertaubat mengingat kita sebagai manusia tak lepas dari kesalahan, oleh karena itu selagi diberi kesempatan kita tidak perlu lagi mengungangi kesalahan yang pernah kita buat dan selalu memohon ampun kepada Allah SWT. Ketiga Taqwa yaitu selalu berusaha untuk selalu melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan selalu berusaha untuk menjauhi apa yang menjadi laranganNya.

Selesai melaksanakan sholat Idul Fitri dilanjutkan silaturahmi dari rumah kerumah untuk saling bermaaf maafan.