Meski secara sederhana anak-anak TK PKK WATUGAJAH ikut merayakan hari lahirnya RA Kartini. Berbagi kegiatan dilaksanakan guru bersama para siswanya. Kegiatan tersebut meliputi Upacara bendera, dan berbagai lomba seperti : keserasian penggunaan busana tradisional, pertukaran kado silang, permainan tradisional, dan kegiatan diakhiri dengan karnaval keliling untuk mengenal daerah - daerah di wilyah Watugajah dan sekitarnya.
Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat adalah nama
lengkap beliau. Ia dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara,
Jawa Tengah. Ayahnya yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat merupakan
seorang bupati Jepara. Kartini adalah keturunan ningrat. Hal ini bisa dilihat
dari silsilah keluarganya. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi
bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari NyaiHaji Siti
Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari
sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Garis
keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan
Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18,
nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja. Ayah
Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu
itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A.
Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden
Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan
itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan
ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo. https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini