Desa Watugajah merupakan desa
yang kaya akan hasil perkebunan. Selain pisang, srikaya dan mangga juga buah
duwet. Di era tahun 1980 dan 1990 pohon duwet banyak tumbuh di pekarangan
warga. Meskipun tidak sebanyak pohon srikaya atau mangga pada era tersebut ada
ratusan pohon duwet tumbuh subur di wilayah Watugajah. Lebih-lebih di Banyunibo
Padukuhan Watugajah. Di daerah ini hampir tiap pekarangan rumah warga ditanami
pohon duwet. Pada era itu panen buah duwet boleh dikatakan cukup lumayan, selain buahnya di makan sendiri tak sedikit
warga yang memiliki pohon duwet banyak menjual hasil kebunya ke daerah lain
seperti Bayat, Wedi atau Prambanan. Sehingga sedikit banyak bisa menambah penghasilan
mereka. Bagi pemilik pohon duwet pada
masa sekarang ini saatnya musim panen.
Buah duwet yang berwarna ungu kehitam-hitaman
di kala sudah masak tenyata sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ternyata
buah duwet dapat mencegah kelebihan kolestrol dalam darah. Menurut penelitian
buah duwet juga dapat digunakan untuk pengobatan kecing manis, batuk kronis,
sesak napas, diare, nyeri lambung, dan
buah duwet juga mengandung vitamin C. Selain itu daun pohon duwet bagi pemilik
ternak dapat digunakan sebagai makanan ternak, batang pohon duwet dapat juga
diguanakan sebagai bahan bangunanan, rantingnyapun berguna sebagai kayu bakar
untuk memasak.
Di wilayah Watugajah pohon duwet
itu kini sudah sangat jarang dijumpai, meskipun beberapa warga masih menanam di
pekarangnya. Hal ini dikarenakan pada
saat panen buah duwet para petani kesulitan untuk memetik buahnya, karena pohon
duwet biasa memiliki pohon yang besar padalah buahnya ada diujung ranting yang
sulit dijangkau. Selain itu buah duwet
sudah tidak digemari lagi seperti dulu, lebih-lebih dengan datangnya buah impor
dari negara lain.
apakah sekarang pohon duwetnya masih ada? saya sedang mencari buah duwet untuk penelitian. kira2 yang masih ada pohon n buahnya dimana ya? mohon bantuannya. terimakasih
BalasHapus